Skitar setengah abad silam istilah libero terdengar populer dalam dunia sepak bola, namun di  era sepak bola modern seperti sekarang ini posisi libero memang sudah tidak begitu banyak dikenal. Lalu apakah sebenarnya yang dimaksud dengan libero itu?

Franz Beckenbauer Libero timnas Jerman

Libero atau sering disebut sweeper adalah posisi pemain belakang (bek) yang idealnya berada diantara dua center bek. Penggunaan libero mulai berkembang pada tahun 1960-an. Kata libero sendiri berasal dari bahasa Italia yang artinya bebas. Di Italia libero dipakai dalam system pertahanan catenaccio. Libero memiliki kebebasan lebih dalam bermain dibandingkan dengan pemain-pemain bertahan lain. Sesuai dengan namanya, libero atau sweeper bertugas untuk mengamankan daerah pertahanannya dan menyapu/membuang bola ketika lawan mencoba untuk menembus garis pertahanan.

Libero berada dibelakang bek utama

Kemampuan yang baik dalam membaca permainan bagi seorang libero juga sangatlah penting. Seperti misalnya dalam sistem pertahanan catenaccio, seorang libero tidak diizinkan terlalu banyak bergerak maju, melainkan tetap berada di belakang pemain-pemain bertahan sebagai benteng terakhir pertahanan sebelum penjaga gawang dan melakukan clearance atau mengirimkan umpan panjang ke rekan yang berada di depan untuk selanjutnya melakukan serangan. Disinilah pentingnya kemampuan membaca permainan dari seorang libero sehingga dengan permainan bertahanpun sebuah tim mampu melakukan serangan yang mematikan.
Pada umumnya seorang libero memang selalu berada di garis pertahanan. Namun tidak semua setuju dengan hal ini. Kelebihan-kelebihan yang dimiliki seorang libero akan menjadi sia-sia dan kurang dimanfaatkan. Seorang libero pun bisa maju untuk ikut menyerang (attacking libero). Dengan skill yang mumpuni ia bisa menjadi senjata paling mematikan. Kemampuan membaca permainan lah yang menjadi kunci sukses bagi seorang attacking libero. Dia harus tahu kapan waktunya ikut maju menyerang dan kapan waktunya harus bertahan.

Seorang libero bisa membawa bola keluar dari daerah bertahan. Kemunculannya dari belakang akan sulit diperkirakan oleh bek lawan sehingga ia bisa lebih bebas membawa bola. Di saat itulah pemain-pemain lain melakukan transisi untuk melakukan penyerangan. Franz Beckenbauer adalah contoh yang paling sempurna untuk kasus ini. Seorang libero terbaik di dunia yang mengantarkan Jerman menjuarai Piala Dunia 1974 dan membawa Bayern Munchen juara Piala Champions (sekarang Liga Champions) tiga kali beruntun di tahun 1974, 1975, dan 1976. Ia tak hanya menggantung di belakang bek dan membuang bola jauh kedepan, tetapi juga ikut menyerang dan tidak jarang mencetak gol.

Berposisi sebagai libero Franz Beckenbauer membawa Jerman menjadi Juara Piala Dunia

Bersamaan dengan perkembangan sepak bola modern, sekitar tahun 1980-an keberadaan libero semakin menghilang. Sistem ini memiliki beberapa kelemahan yang bisa merugikan penggunanya. Seiring dengan datangnya peraturan offside modern, peran libero ini menjadi kurang relevan lagi. Ketika lawan melakukan serangan, masih tersisa satu pemain menggantung di belakang bek yang menyebabkan pemain lawan lebih bebas tanpa terkena offside.

Keberadaan gelandang bertahan agaknya lebih relevan daripada libero dalam sepak bola modern dimana pemain bertahan (bek) pun bisa ikut menyerang. Saat pemain bertahan ini menyerang lah gelandang bertahan berperan yaitu mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh bek. Selain itu seorang gelandang bertahan memiliki tugas sebagai penghubung serta menjaga keseimbangan antara lini belakang dengan lini tengah. Sebagai contoh, Sergio Busquet di Barcelona. Ketika Mascherano atau Pique maju membantu penyerangan Busquet akan mundur mengisi kekosongan di lini pertahanan. Jadi wajar saja bila sekarang keberadaan libero tidak lagi sepopuler dulu.

Gelandan bertahan (Defensive Midfielder) berposisi di depan bek


Banyak hal yang menyebabkan punahnya libero dalam sepak bola modern. Namun walau bagaimanapun libero tidak boleh dilupakan begitu saja. Tantangan bagi seorang pelatih sepak bola agar bisa memodifikasi sistem-sistem yang sudah hampir hilang seperti libero agar menjadi relevan, mampu bersaing, dan diterima di dunia sepak bola modern yang dituntut untuk menyuguhkan hiburan bagi para penikmatnya.